MENJAGA IMAN UNTUK NKRI
Upload by Web Admin - Rabu, 07 September 2016
Blitar-Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Indonesia juga merupakan negara dengan hafidz, peserta haji dan umroh terbesar di jagad ini. Di negara ini, juga terdiri dari berbagai agama dan aliran kepercayaan. Namun harapannya, situasi tetap kondusif, rukun antara dan antar umat beragama. Untuk itu pentinnya menjaga iman demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini disampaikan oleh KH. Marzuki Mustamar dalam Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Untuk Pengamalan Ibadah di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Selasa (6/9).
KH.Marzuki Mustamar juga menjelaskan, iman sangat penting dalam membentengi diri dari berbagai hawa nafsu, termasuk nafsu untuk mendirikan negara Islam. Melalui Islam nusantara atau berislam yang sesuai dengan kaidah dan culture Indonesia, jauh lebih penting daripada mendirikan negara berbasis Islam. Karena dengan berislam Indonesia, dakwah di berbagai daerah di nusantara yang penduduknya misalnya banyak non muslim, tetap tenang, ibadah juga nyaman. Kondisi negara juga tetap akan kondusif.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Blitar, H.Rijanto saat membuka acara tersebut. Diungkapkannya, dengan kondisi negara atau daerah yang kondusif beribadah akan aman dan nyaman. Bahkan kesehatan, pendidikan, pengurangan kemiskinan dan kesempatan kerja yang semuanya itu bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat akan cepat terwujud. Harapannya, masyarakat Kabupaten Blitar makin religius dan senantiasa menjaga kondusifitas wilayah ini. Sehingga visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar yakni Menuju Masyarakat Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing cepat terealisasi.
Dihadapan undangan yang hadir, orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini memberikan apresiasi kepada muslimat NU Kabupaten Blitar. Peran sertanya untuk pembangunan dan kemajuan Kabupaten Blitar sangat besar.
Sementara itu, Kapolres Blitar, AKBP. Slamet Waluyo, SH, S.I.K dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas. Kepada semua undangan yang hadir seperti anggota Forpimda, Kepala SKPD, muslimat NU se-Kabupaten Blitar dan takmir masjid, Kapolres meminta untuk berperan, bersatu menjaga situasi tetap nyaman, aman. Juga secara tegas harus bersama-sama memerangi narkoba. Masalah narkoba merupakan ancaman masif. Sesuai data , selama bulan Agustus Tahun 2016, 10 pelaku narkoba diamankan. Setiap hari rata-rata ada 3 orag yang ditangkap. 16 Kecamatan di kabupaten ini rawan narkoba. Terkait hal itu, Kapolres berpesan agar semua masyarakat menjaga keluarga masing-masing, menjaga umat untuk menjauhi narkoba. Selain masalah narkoba, Kapolres Blitar mengingatkan untuk menghindari konflik sosial dan radikalisme. Beberapa waktu lalu, Polres Blitar telah melakukan penandatanganan MoU dengan pihak Nahdatul Ulama. Mengingat NU mempunyai jaringan sangat luas di wilayah ini, Sehingga NU diharapkan bisa turut menangani konflik sosial yang terjadi. Masalah Radikalisme juga harus diperangi, karena ini memicu perpecahan. Faktor munculnya radikalisme antara lain tingkat kesejahteraan, sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Solusi untuk meminimalisir radikalisme yakni banyaknya kegiatan keterampilan, tersedianya lapangan kerja.
Ditempat yang sama, KH. A. Zamroji menyatakan, kecintaan terhadap tanah air memang harus dibarengi dengan iman yang kuat. Dengan iman yang kuat, tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara terjaga.
Sebelumnya, ketua panitia penyelenggara kegiatan yang juga Kepala Dinas Sosial, Romlan menyampaikan, Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Untuk Pengamalan Ibadah akan berlangsung dua hari, dari tanggal 6-7 September 2016. Kegiatan yang dihadiri sekitar 600 orang tersebut sebagai upaya tindak lanjut dari visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar,” Menuju Masyarakat Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing”. Menurutnya, jika SDM baik, visi ini akan cepat terealisasi. Bahkan sejahtera bukan saja lahir yang terpenuhi namun juga batin. Ini perlu dukungan seluruh masyarakat dan stakeholders yang ada. (Sumber : Humas)