Dorong Desa Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Upload by Web Admin - Jum'at, 19 Oktober 2018

Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari merupakan satu diantara desa berprestasi di Indonesia. Dan menjadi kebanggan, karena Kabupaten Blitar menjadi perwakilan Provinsi Jawa Timur dalam Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX & Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan (PINDesKel) Tahun 2018 di GWK Cultural Park, Jumat (19/10/2018).

Bupati Blitar, Drs. H.Rijanto, MM menyampaikan, kegiatan ini sebagai wadah pemberian apresiasi dan penghargaan kepada juara lomba desa dan kelurahan. Juga sebagai upaya langkah strategi dalam penyebaran informasi berbagai teknologi yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menunjukkan kebanggaannya terhadap Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari yang mendapat prestasi tingkat nasional. Ini menunjukkan bahwa prestasi Kabupaten Blitar di bidang pemberdayaan masyarakat desa sudah diakui secara nasional.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan, Ia mencontohkan sebuah benda yang kita lihat dari jauh terlihat indah, ternyata tidak benar-benar indah saat dilihat dari jarak yang dekat. Artinya, jika ingin melihat sesuatu yang utuh seperti melihat pemandangan alam, kita perlu melihat dari jauh sekaligus melihatnya dari dekat. Menurutnya, ini sama-sama pentingnya. Presiden menegaskan, kita tidak akan memperoleh gambaran besarnya secara utuh jika tidak melihat dari jauh.Sehingga kadang harus zoom out dari jauh tetapi kadang kita harus zoom in melihat dari jarak yang dekat. Manajemen pemerintahan juga sama, perlu kita zoom out dari jauh tapi juga perlu zoom in dari dekat.

Dihadapan undangan yang hadir, Presiden Jokowi juga menyampaikan, jika mendengar laporan dari menteri dalam sidang kabinet itu penting, tapi kunjungan ke lapangan juga sangat penting. Menurutnya, kunjungan ini untuk melihat fakta yang ada di lapangan, oleh sebab itu orang nomor satu di Republik ini sering ke daerah-daerah agar semua bisa tertampung langsung.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan, banyak sekali kebijakan yang tidak berjalan karena permasalahan detail di lapangan. Permasalahan kecil yang bisa mengakibatkan gagalnya sebuah pencapaian besar sebuah pembangunan desa. Presiden Jokowi mengaku tidak ingin tahu apakah kebijakan itu sudah dibuat, baginya yang terpenting adalah apakah rakyat benar-benar sudah menerimanya.
Presiden Jokowi menegaskan, perlu peningkatan kinerja aparatur dalam pelayanan masyarakat, pembangunan infrastruktur yang gencar dilaksanakan harus tepat sasaran. Pembangunan oleh pusat harus didukung oleh daerah termasuk desa melalui penggunaan dana desa yg tahun ini sebesar 60 Trilyun rupiah dan akan naik menjadi 70 trilyun di tahun depan. Presiden juga mengungkapkan adanya dana operasional desa di tahun depan sebesar 5 % dari nilai dana desa. Desa juga didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi.